Program Wakaf lainnya bisa mengunjungi website www.rumahwakaf.com
Rumah Wakaf Indonesia merupakan lembaga Wakaf Tunai yang berdiri sejak Juni 2009 di kota Bandung. Rumah Wakaf Indonesia terletak di jalan Turangga No. 63 Bandung Jawa Barat Telpon 022-77890805 menerima titipan Wakaf berupa Wakaf Quran, Wakaf Produktif, Wakaf Tunai, Wakaf Masjid, Wakaf Jembatan, Wakaf Sekolah, Wakaf Quran Braille, Wakaf Tanah.
Jumat, 19 September 2014
RWI Resmikan Jembatan Citamiang di Garut
Citizen6, Garut RWI (Rumah Wakaf Indonesia) meresmikan Jembatan
Citamiang yang mulai dibangun kembali pada Juli lalu. Jembatan Citamiang
tersebut dibangun dari dana wakaf Mahra Rashed Al-Suwaidi Family dari
Abu Dhabi yang disalurkan melalui RWI.
“Alhamdulillah pembangunan jembatan Citamiang sudah selesai dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Sekarang anak-anak sekolah tidak perlu lagi menantang maut dengan bergelantungan di jembatan Citamiang yang rusak,” ujar Reno Wisnu, Direktur RWI, Jumat (12/09).
Sejak dibangun sekitar 1964 tahun yang lalu, jembatan Citamiang sering mengalami kerusakan. Padahal jembatan ini adalah jembatan utama yang menghubungkan empat dusun ke pusat Desa Cikondang dan 10 desa lainnya, serta menjadi fasilitas utama para siswa SDN Cikondang I dan sebagian siswa SMPN 4 Cisompet.
Selain digunakan untuk pulang pergi sekolah, jembatan Citamiang ini adalah satu-satunya akses untuk berobat ke Puskesmas yang ada di desa Cikondang. Untuk para petani, mereka juga biasa menjual hasil taninya ke desa lain melalui jembatan ini.
“Kemudahan akses sangat diperlukan untuk kemajuan suatu daerah, baik bagi pendidikan maupun perekonomian. Itulah sebab RWI melalui dana wakaf akan terus berupaya membangun jembatan yang menghubungkan satu desa dengan desa lainnya,” tutur Reno.
Selain wakaf jembatan RWI juga menyalurakn wakaf quran dalam acara persemian jembatan Citamiang ini. RWI juga menggandeng RZ untuk kegiatan pengobatan gratis dan pemberian makanan tambahan serta penyaluran kornet Superqurban. “Kami berharap jembatan ini dapat dijaga baik-baik oleh warga, sehingga nilai kebermanfaatanya terus bertambah,” kata Reno.
Untuk membantu pembangunan jembatan-jembatan yang lainnya dapat mengunjungi www.rumahwakaf.com
“Alhamdulillah pembangunan jembatan Citamiang sudah selesai dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Sekarang anak-anak sekolah tidak perlu lagi menantang maut dengan bergelantungan di jembatan Citamiang yang rusak,” ujar Reno Wisnu, Direktur RWI, Jumat (12/09).
Sejak dibangun sekitar 1964 tahun yang lalu, jembatan Citamiang sering mengalami kerusakan. Padahal jembatan ini adalah jembatan utama yang menghubungkan empat dusun ke pusat Desa Cikondang dan 10 desa lainnya, serta menjadi fasilitas utama para siswa SDN Cikondang I dan sebagian siswa SMPN 4 Cisompet.
Selain digunakan untuk pulang pergi sekolah, jembatan Citamiang ini adalah satu-satunya akses untuk berobat ke Puskesmas yang ada di desa Cikondang. Untuk para petani, mereka juga biasa menjual hasil taninya ke desa lain melalui jembatan ini.
“Kemudahan akses sangat diperlukan untuk kemajuan suatu daerah, baik bagi pendidikan maupun perekonomian. Itulah sebab RWI melalui dana wakaf akan terus berupaya membangun jembatan yang menghubungkan satu desa dengan desa lainnya,” tutur Reno.
Selain wakaf jembatan RWI juga menyalurakn wakaf quran dalam acara persemian jembatan Citamiang ini. RWI juga menggandeng RZ untuk kegiatan pengobatan gratis dan pemberian makanan tambahan serta penyaluran kornet Superqurban. “Kami berharap jembatan ini dapat dijaga baik-baik oleh warga, sehingga nilai kebermanfaatanya terus bertambah,” kata Reno.
Wakaf, Wakaf Quran, Wakaf Produktif, Wakaf Al quran, Wakaf Tunai, Wakaf Masjid, Wakaf Jembatan, Wakaf Sekolah, Wakaf Quran Braille, Wakaf Alquran Braille, Rumah Wakaf Indonesia,
Wakaf Tanah, Rumah Wakaf, Bayar Wakaf, Bayaran Wakaf Online, Bayar Wakaf Online,
Lembaga Wakaf, Lembaga Wakaf di Indonesia, Tempat Wakaf, Wakaf Online, Rumah Wakaf Bandung,Wakaf Online Indonesia, Wakaf Center, Wakaf Infak Sedekah, Wakaf Pembangunan Masjid
Wakaf Tanah, Rumah Wakaf, Bayar Wakaf, Bayaran Wakaf Online, Bayar Wakaf Online,
Lembaga Wakaf, Lembaga Wakaf di Indonesia, Tempat Wakaf, Wakaf Online, Rumah Wakaf Bandung,Wakaf Online Indonesia, Wakaf Center, Wakaf Infak Sedekah, Wakaf Pembangunan Masjid
Untuk membantu pembangunan jembatan-jembatan yang lainnya dapat mengunjungi www.rumahwakaf.com
Rabu, 03 September 2014
Rekening Utsman bin Affan r.a. Masih Ada Sampai Sekarang
(Sebuah Kisah Nyata)
Rekening Atas Nama Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu
Rekening Atas Nama Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu
Mungkin tak pernah terbayang oleh siapa pun, bila ada satu bank di Saudi
Arabia yang sampai saat ini menyimpan rekening atas nama UTSMAN BIN
AFFAN.
Apa kisah sebenarnya di balik pembangunan hotel 'Utsman bin Affan Ra' yang saat ini sedang di bangun dekat Masjid Nabawi?
Apakah ada anak cucu keturunan Usman saat ini yang membangunnya atas nama moyang mereka?
Penasaran? Ikuti kisahnya berikut ini. Barangkali kita dapat mengambil pelajaran:
- Setelah hijrah, jumlah kaum Muslimin di Madinah semakin bertambah
banyak. Salah satu kebutuhan dasar yang mendesak adalah ketersediaan air
jernih.
- Kala itu sumur terbesar dan terbaik adalah Bi'ru Rumah, milik seorang
Yahudi pelit dan oportunis. Dia hanya mau berbagi air sumurnya itu
secara jual beli.
- Mengetahui hal itu, Utsman bin Affan mendatangi si Yahudi dan membeli
'setengah' air sumur Rumah. Usman lalu mewakafkannya untuk keperluan
kaum Muslimin.
- Dengan semakin bertambahnya penduduk Muslim, kebutuhan akan air
jernih pun kian meningkat. Karena itu, Utsman pun akhirnya membeli
'sisa' air sumur Rumah dengan harga keseluruhan 20.000 dirham (kl. Rp.
5 M). Untuk kali ini pun Usman kembali mewakafkannya untuk kaum Muslimin.
- Singkat cerita, pada masa-masa berikutnya, wakaf Utsman bin Affan
terus berkembang. Bermula dari sumur terus melebar menjadi kebun nan
luas.
- Kebun wakaf Utsman dirawat dengan baik semasa pemerintahan Daulah Utsmaniyah (Turki Usmani).
- Setelah Kerajaan Saudi Arabia berdiri, perawatan berjalan semakin
baik. Alhasil, di kebun tersebut tumbuh sekitar 1550 pohon kurma.
- Kerajaan Saudi, melalui Kementrian Pertanian, mengelola hasil kebun
wakaf Utsman tersebut. Uang yang didapat dari panen kurma dibagi dua;
setengahnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang
separuhnya lagi disimpan di sebuah bank dengan rekening atas nama Utsman
bin Affan.
- Rekening atas nama Utsman tersebut dipegang oleh Kementerian Wakaf.
- Dengan begitu 'kekayaan' Utsman bin Affan yang tersimpan di bank terus
bertambah. Sampai pada akhirnya dapat digunakan untuk membeli sebidang
tanah di kawasan Markaziyah (area eksklusif) dekat Masjid Nabawi.
- Di atas tanah tersebut, saat ini tengah dibangun sebuah hotel berbintang lima dengan dana masih dari 'rekening' Utgsman.
- Pembangunan hotel tersebut kini sudah masuk tahap akhir. Rencananya,
hotel 'Utsman bin Affan' tersebut akan disewakan kepada sebuah
perusahaan pengelola hotel ternama.
- Melalui kontrak sewa ini, income tahunan yang diperkirakan akan diraih mencapai lebih 50 juta Riyal (lebih Rp. 150 M).
- Pengelolaan penghasilan tersebut akan tetap sama. Separuhnya dibagikan
kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang separuhnya lagi
disimpan di 'rekening' Utsman bin Affan.
- Uniknya, tanah yang digunakan untuk membangun hotel tersebut tercatat pada Dinas Tata Kota Madinah atas nama Utsman bin Affan.
Masya Allah, saudaraku, itulah 'transaksi' Utsman dengan Allah. Sebuah
perdagangan di jalan Allah dan untuk Allah telah berlangsung selama
lebih 1400 tahun.....berapa 'keuntungan' pahala yang terus mengalir
deras kedalam pundi-pundi kebaikan Usman bin Affan di sisi Allah Swt.
(Tarjim: ust.Asep Sobari Lc)
Untuk mulai menitipkan Wakaf Produktif anda bisa mengunjungi www.rumahwakaf.com
Untuk mulai menitipkan Wakaf Produktif anda bisa mengunjungi www.rumahwakaf.com
Selasa, 02 September 2014
XL dan Rumah Wakaf Indonesia Bangun Jembatan di Cianjur
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setelah sukses membangun jembatan wakaf di Desa Cigawir Kabupaten
Garut, PT. XL Axiata Tbk (XL) dan Rumah Wakaf Indonesia (RWI) kini
kembali menginisiasi pembangunan sebuah jembatan wakaf yang berlokasi di
Desa Wanasari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Seperti halnya di Desa Cigawir, pembangunan jembatan ini merupakan wujud dukungan XL kepada pemerintah dalam mempercepat proses pembangunan daerah-daerah tertinggal. Jembatan ini dibangun dengan dana yang bersumber dari program Corporate Social Responsibility (CSR) XL, Donatur RWI, Majelis Taqlim XL (MTXL) serta dana wakaf masyarakat yang dikumpulkan melalui program SMS Donasi. Cara melakukan SMS donasi wakaf sangatlah sederhana, pelanggan XL cukup ketik WAKAF pada ponselnya, kirim ke 5000 untuk wakaf Rp 5000 dan kirim ke 2500 untuk wakaf Rp 2500. Hanya dengan sekali SMS maka pahala wakafnya akan terus mengalir.
Peletakkan batu pertama proyek jembatan ini dilakukan pada Kamis, 26 Juni 2014 bertempat di lokasi pembangunan, yaitu di Desa Wanasari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur. Dalam acara tersebut dilakukan pembagian paket siaga sehat dan makanan tambahan, silaturahmi para donatur dengan warga dan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan jembatan.
Hadir dalam acara ini Camat Naringgul, Dadang Prawira, Regional Sales Manager XL Purwakarta-Cianjur-Subang, Rudi Rahman Hidayat, Direktur Rumah Wakaf Indonesia, Reno Wisnu Sugiarto, Perwakilan Majelis Taklim XL, Redi Rindayana Ahmad, Manager Communication Service XL Achmad Pradipta serta tokoh masyarakat dan warga desa.
Vice President XL Central Region, Bambang Parikesit mengatakan XL turut bangga berpartisipasi pada pembangunan jembatan wakaf yang merupakan sarana penghubung warga di 10 Desa Kecamatan Naringgul ini.
Sedangkan Direktur Rumah Wakaf, Reno Wisnu Sugiarto mengatakan lembaga wakaf yang professional, Rumah Wakaf lndonesia akan bekerja semaksimal mungkin mengelola dan menyalurkan wakaf masyarakat hingga pembangunan jembatan ini bisa selesai sesuai dengan rencana. "Dengan dibangunnya jembatan ini juga diharapkan potensi yang ada di desa-desa Kecamatan Naringgul akan semakin berkembang sehingga mampu mengejar ketertinggalannya dari desa-desa lainnya.”
Saat ini jembatan eksisting di Desa Wanasari ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan, disamping konstruksinya yang tidak permanen, juga banyak mengalami kerusakan di sana sini. Setiap harinya jembatan ini dilalui oleh warga untuk ke sawah, ke kebun dan ke sekolah, tidak kurang 200 anak sekolah melalui jembatan ini setiap harinya.
Seperti halnya di Desa Cigawir, pembangunan jembatan ini merupakan wujud dukungan XL kepada pemerintah dalam mempercepat proses pembangunan daerah-daerah tertinggal. Jembatan ini dibangun dengan dana yang bersumber dari program Corporate Social Responsibility (CSR) XL, Donatur RWI, Majelis Taqlim XL (MTXL) serta dana wakaf masyarakat yang dikumpulkan melalui program SMS Donasi. Cara melakukan SMS donasi wakaf sangatlah sederhana, pelanggan XL cukup ketik WAKAF pada ponselnya, kirim ke 5000 untuk wakaf Rp 5000 dan kirim ke 2500 untuk wakaf Rp 2500. Hanya dengan sekali SMS maka pahala wakafnya akan terus mengalir.
Peletakkan batu pertama proyek jembatan ini dilakukan pada Kamis, 26 Juni 2014 bertempat di lokasi pembangunan, yaitu di Desa Wanasari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur. Dalam acara tersebut dilakukan pembagian paket siaga sehat dan makanan tambahan, silaturahmi para donatur dengan warga dan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan jembatan.
Hadir dalam acara ini Camat Naringgul, Dadang Prawira, Regional Sales Manager XL Purwakarta-Cianjur-Subang, Rudi Rahman Hidayat, Direktur Rumah Wakaf Indonesia, Reno Wisnu Sugiarto, Perwakilan Majelis Taklim XL, Redi Rindayana Ahmad, Manager Communication Service XL Achmad Pradipta serta tokoh masyarakat dan warga desa.
Vice President XL Central Region, Bambang Parikesit mengatakan XL turut bangga berpartisipasi pada pembangunan jembatan wakaf yang merupakan sarana penghubung warga di 10 Desa Kecamatan Naringgul ini.
Sedangkan Direktur Rumah Wakaf, Reno Wisnu Sugiarto mengatakan lembaga wakaf yang professional, Rumah Wakaf lndonesia akan bekerja semaksimal mungkin mengelola dan menyalurkan wakaf masyarakat hingga pembangunan jembatan ini bisa selesai sesuai dengan rencana. "Dengan dibangunnya jembatan ini juga diharapkan potensi yang ada di desa-desa Kecamatan Naringgul akan semakin berkembang sehingga mampu mengejar ketertinggalannya dari desa-desa lainnya.”
Saat ini jembatan eksisting di Desa Wanasari ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan, disamping konstruksinya yang tidak permanen, juga banyak mengalami kerusakan di sana sini. Setiap harinya jembatan ini dilalui oleh warga untuk ke sawah, ke kebun dan ke sekolah, tidak kurang 200 anak sekolah melalui jembatan ini setiap harinya.
Senin, 01 September 2014
Wakaf, Jembatan Bagi Hubungan Muslim dan Non-Muslim
World
Islamic Economic Forum (WIEF) menyampaikan, wakaf merupakan instrumen
penting dalam distribusi kekayaan di dunia Islam. Bahkan wakaf bisa
menjadi satu jembatan antara muslim dan non-muslim. Karena prakteknya
baik sebagai pemberi manfaat dan penerima, bisa dilakukan kaum Muslim
dan non-Muslim.
Ketua WIEF, Tun Musa Hitam menyatakan WIEF yakin
dunia ekonomi adalah salah satu cara membangun hubungan antara Muslim
dan non-Muslim. Tak heran WIEF fokus pada isu spesifik seperti keuangan
Islam, keuangan mikro, industri halal dan pendidikan serta kerjasama
pemerintah-swasta.
Seperti halnya juga wakaf, yang sejak awal
digunakan sebagai jembatan si miskin dan si kaya. Sehingga kesenjangan
antara keduanya bisa menyempit. Selain itu potensinya sangat luar biasa.
Berdasarkan
data Islamic Finance News, aset sektor wakaf secara global mencapai 1
triliun dolar AS. Angka ini pun diyakini semakin meningkat karena
masyarakat mulai peduli dengan wakaf.
Sayangnya ada bermacam
tantangan yang harus dihadapi dalam memajukan wakaf. Pertama, tutur dia
ada bermacam aturan berbeda tiap negara dengan strategi yang bermacam
pula. Kedua, tidak ada sentralisasi dalam pengelolaan aset wakaf.
Ketiga,
tidak ada aturan yang mengatur manajemen yang tepat untuk pengelolaan
aset. Keempat rendahnya kualifikasi manajemen dan pengelolaan aset,
begitu juga kemampuan manajer (nazir) pengelola aset.
Atas dasar
itu ia meminta tiap negara untuk mendorong potensi pengelolaan wakaf.
”Sangat penting bagi para pemimpin negara mengeluarkan aturan yang bisa
mengeluarkan potensi besar wakaf,” ucap dia dalam diskusi ‘WIEF-IDB
Wakaf Roundtable : Lebih dari sekedar amal, memanfaatkan Wakaf untuk
kesejahteraan Ekonomi’ di Jakarta, Kamis (5/6). (ROL/sbb/dakwatuna)
Redaktur: Saiful Bahri
Sumber: Dakwatuna
Langganan:
Postingan (Atom)