Jumat, 19 September 2014

Warga Citamiang Garut nikmati jembatan gantung baru - NET12



Program Wakaf lainnya bisa mengunjungi website www.rumahwakaf.com

RWI Resmikan Jembatan Citamiang di Garut


Citizen6, Garut RWI (Rumah Wakaf Indonesia) meresmikan Jembatan Citamiang yang mulai dibangun kembali pada Juli lalu. Jembatan Citamiang tersebut dibangun dari dana wakaf Mahra Rashed Al-Suwaidi Family dari Abu Dhabi yang disalurkan melalui RWI.

“Alhamdulillah pembangunan jembatan Citamiang sudah selesai dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Sekarang anak-anak sekolah tidak perlu lagi menantang maut dengan bergelantungan di jembatan Citamiang yang rusak,” ujar Reno Wisnu, Direktur RWI, Jumat (12/09).

Sejak dibangun sekitar 1964 tahun yang lalu, jembatan Citamiang sering mengalami kerusakan. Padahal jembatan ini adalah jembatan utama yang menghubungkan empat dusun ke pusat Desa Cikondang dan 10 desa lainnya, serta menjadi fasilitas utama para siswa SDN Cikondang I dan sebagian siswa SMPN 4 Cisompet.

Selain digunakan untuk pulang pergi sekolah, jembatan Citamiang ini adalah satu-satunya akses untuk berobat ke Puskesmas yang ada di desa Cikondang. Untuk para petani, mereka juga biasa menjual hasil taninya ke desa lain melalui jembatan ini.

“Kemudahan akses sangat diperlukan untuk kemajuan suatu daerah, baik bagi pendidikan maupun perekonomian. Itulah sebab RWI melalui dana wakaf akan terus berupaya membangun jembatan yang menghubungkan satu desa dengan desa lainnya,” tutur Reno.

Selain wakaf jembatan RWI juga menyalurakn wakaf quran dalam acara persemian jembatan Citamiang ini. RWI juga menggandeng RZ untuk kegiatan pengobatan gratis dan pemberian makanan tambahan serta penyaluran kornet Superqurban. “Kami berharap jembatan ini dapat dijaga baik-baik oleh warga, sehingga nilai kebermanfaatanya terus bertambah,” kata Reno.

 Wakaf, Wakaf Quran, Wakaf Produktif, Wakaf Al quran, Wakaf Tunai, Wakaf Masjid, Wakaf Jembatan, Wakaf Sekolah, Wakaf Quran Braille, Wakaf Alquran Braille, Rumah Wakaf Indonesia,
Wakaf Tanah, Rumah Wakaf, Bayar Wakaf, Bayaran Wakaf Online, Bayar Wakaf Online,
Lembaga Wakaf, Lembaga Wakaf di Indonesia, Tempat Wakaf, Wakaf Online, Rumah Wakaf Bandung,Wakaf Online Indonesia, Wakaf Center, Wakaf Infak Sedekah, Wakaf Pembangunan Masjid

Untuk membantu pembangunan jembatan-jembatan yang lainnya dapat mengunjungi www.rumahwakaf.com

Rabu, 03 September 2014

Rekening Utsman bin Affan r.a. Masih Ada Sampai Sekarang

(Sebuah Kisah Nyata)

Rekening Atas Nama Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu


Mungkin tak pernah terbayang oleh siapa pun, bila ada satu bank di Saudi Arabia yang sampai saat ini menyimpan rekening atas nama UTSMAN BIN AFFAN.

Apa kisah sebenarnya di balik pembangunan hotel 'Utsman bin Affan Ra' yang saat ini sedang di bangun dekat Masjid Nabawi?

Apakah ada anak cucu keturunan Usman saat ini yang membangunnya atas nama moyang mereka?

Penasaran? Ikuti kisahnya berikut ini. Barangkali kita dapat mengambil pelajaran:

- Setelah hijrah, jumlah kaum Muslimin di Madinah semakin bertambah banyak. Salah satu kebutuhan dasar yang mendesak adalah ketersediaan air jernih.

- Kala itu sumur terbesar dan terbaik adalah Bi'ru Rumah, milik seorang Yahudi pelit dan oportunis. Dia hanya mau berbagi air sumurnya itu secara jual beli.

- Mengetahui hal itu, Utsman bin Affan mendatangi si Yahudi dan membeli 'setengah' air sumur Rumah. Usman lalu mewakafkannya untuk keperluan kaum Muslimin.

- Dengan semakin bertambahnya penduduk  Muslim, kebutuhan akan air jernih pun kian meningkat. Karena itu, Utsman pun akhirnya membeli 'sisa' air sumur Rumah dengan harga keseluruhan 20.000 dirham (kl. Rp.
5 M). Untuk kali ini pun Usman kembali mewakafkannya untuk kaum Muslimin.

- Singkat cerita, pada masa-masa berikutnya, wakaf Utsman bin Affan terus berkembang. Bermula dari sumur terus melebar menjadi kebun nan luas.

- Kebun wakaf Utsman dirawat dengan baik semasa pemerintahan Daulah Utsmaniyah (Turki Usmani).

- Setelah Kerajaan Saudi Arabia berdiri, perawatan berjalan semakin baik. Alhasil, di kebun tersebut tumbuh sekitar 1550 pohon kurma.

- Kerajaan Saudi, melalui Kementrian Pertanian, mengelola hasil kebun wakaf Utsman tersebut. Uang yang didapat dari panen kurma dibagi dua; setengahnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang separuhnya lagi disimpan di sebuah bank dengan rekening atas nama Utsman bin Affan.

- Rekening atas nama Utsman tersebut dipegang oleh Kementerian Wakaf.

- Dengan begitu 'kekayaan' Utsman bin Affan yang tersimpan di bank terus bertambah. Sampai pada akhirnya dapat digunakan untuk membeli sebidang tanah di kawasan Markaziyah (area eksklusif) dekat Masjid Nabawi.

- Di atas tanah tersebut, saat ini tengah dibangun sebuah hotel berbintang lima dengan dana masih dari 'rekening' Utgsman.

- Pembangunan hotel tersebut kini sudah masuk tahap akhir. Rencananya, hotel 'Utsman bin Affan' tersebut akan disewakan kepada sebuah perusahaan pengelola hotel ternama.

- Melalui kontrak sewa ini, income tahunan yang diperkirakan akan diraih mencapai lebih 50 juta Riyal (lebih Rp. 150 M).

- Pengelolaan penghasilan tersebut akan tetap sama. Separuhnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin. Sedang separuhnya lagi disimpan di 'rekening' Utsman bin Affan.

- Uniknya, tanah yang digunakan untuk membangun hotel tersebut tercatat pada Dinas Tata Kota Madinah atas nama Utsman bin Affan.

Masya Allah, saudaraku, itulah 'transaksi' Utsman dengan Allah. Sebuah perdagangan di jalan Allah dan untuk Allah telah berlangsung selama lebih 1400 tahun.....berapa 'keuntungan' pahala yang terus mengalir deras kedalam pundi-pundi kebaikan Usman bin Affan di sisi Allah Swt.

(Tarjim: ust.Asep Sobari Lc)

Untuk mulai menitipkan Wakaf Produktif anda bisa mengunjungi www.rumahwakaf.com 

Selasa, 02 September 2014

XL dan Rumah Wakaf Indonesia Bangun Jembatan di Cianjur


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setelah sukses membangun jembatan wakaf di Desa Cigawir Kabupaten Garut, PT. XL Axiata Tbk (XL) dan Rumah Wakaf Indonesia (RWI) kini kembali menginisiasi pembangunan sebuah jembatan wakaf yang berlokasi di Desa Wanasari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Seperti halnya di Desa Cigawir, pembangunan jembatan ini merupakan wujud dukungan XL kepada pemerintah dalam mempercepat proses pembangunan daerah-daerah tertinggal. Jembatan ini dibangun dengan dana yang bersumber dari program Corporate Social Responsibility (CSR) XL, Donatur RWI, Majelis Taqlim XL (MTXL) serta dana wakaf masyarakat yang dikumpulkan melalui program SMS Donasi. Cara melakukan SMS donasi wakaf sangatlah sederhana, pelanggan XL cukup ketik WAKAF pada ponselnya, kirim ke 5000 untuk wakaf Rp 5000 dan kirim ke 2500 untuk wakaf Rp 2500. Hanya dengan sekali SMS maka pahala wakafnya  akan terus mengalir.

Peletakkan batu pertama proyek jembatan ini dilakukan pada Kamis, 26 Juni 2014 bertempat di lokasi pembangunan, yaitu di Desa Wanasari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur. Dalam acara tersebut dilakukan pembagian paket siaga sehat dan makanan tambahan, silaturahmi para donatur dengan warga dan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan jembatan.

Hadir dalam acara ini Camat Naringgul, Dadang Prawira, Regional Sales Manager XL Purwakarta-Cianjur-Subang, Rudi Rahman Hidayat, Direktur Rumah Wakaf Indonesia, Reno Wisnu Sugiarto, Perwakilan Majelis Taklim  XL, Redi Rindayana Ahmad, Manager Communication Service XL Achmad Pradipta  serta tokoh masyarakat dan warga desa.

Vice President XL Central Region, Bambang Parikesit mengatakan XL turut bangga berpartisipasi pada pembangunan jembatan wakaf yang merupakan sarana penghubung warga di 10 Desa Kecamatan Naringgul ini.

Sedangkan Direktur Rumah Wakaf, Reno Wisnu Sugiarto mengatakan lembaga wakaf yang professional, Rumah Wakaf lndonesia akan bekerja semaksimal mungkin mengelola dan menyalurkan wakaf masyarakat hingga pembangunan jembatan ini bisa selesai sesuai dengan rencana. "Dengan dibangunnya jembatan ini juga diharapkan potensi yang ada di desa-desa Kecamatan Naringgul akan semakin berkembang sehingga mampu mengejar ketertinggalannya dari desa-desa lainnya.”

Saat ini jembatan eksisting di Desa Wanasari ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan, disamping konstruksinya yang tidak permanen, juga banyak mengalami kerusakan di sana sini. Setiap harinya jembatan ini dilalui oleh warga untuk ke sawah, ke kebun dan ke sekolah, tidak kurang 200 anak sekolah melalui jembatan ini setiap harinya.

Senin, 01 September 2014

Wakaf, Jembatan Bagi Hubungan Muslim dan Non-Muslim

World Islamic Economic Forum (WIEF) menyampaikan, wakaf merupakan instrumen penting dalam distribusi kekayaan di dunia Islam. Bahkan wakaf bisa menjadi satu jembatan antara muslim dan non-muslim. Karena prakteknya baik sebagai pemberi manfaat dan penerima, bisa dilakukan kaum Muslim dan non-Muslim.
Ketua WIEF, Tun Musa Hitam menyatakan WIEF yakin dunia ekonomi adalah salah satu cara membangun hubungan antara Muslim dan non-Muslim. Tak heran WIEF fokus pada isu spesifik seperti keuangan Islam, keuangan mikro, industri halal dan pendidikan serta kerjasama pemerintah-swasta.
Seperti halnya juga wakaf, yang sejak awal digunakan sebagai jembatan si miskin dan si kaya. Sehingga kesenjangan antara keduanya bisa menyempit. Selain itu potensinya sangat luar biasa.
Berdasarkan data Islamic Finance News, aset sektor wakaf secara global mencapai 1 triliun dolar AS. Angka ini pun diyakini semakin meningkat karena masyarakat mulai peduli dengan wakaf.
Sayangnya ada bermacam tantangan yang harus dihadapi dalam memajukan wakaf. Pertama, tutur dia ada bermacam aturan berbeda tiap negara dengan strategi yang bermacam pula. Kedua, tidak ada sentralisasi dalam pengelolaan aset wakaf.
Ketiga, tidak ada aturan yang mengatur manajemen yang tepat untuk pengelolaan aset. Keempat rendahnya kualifikasi manajemen dan pengelolaan aset, begitu juga kemampuan manajer (nazir) pengelola aset.
Atas dasar itu ia meminta tiap negara untuk mendorong potensi pengelolaan wakaf. ”Sangat penting bagi para pemimpin negara mengeluarkan aturan yang bisa mengeluarkan potensi besar wakaf,” ucap dia dalam diskusi ‘WIEF-IDB Wakaf Roundtable : Lebih dari sekedar amal, memanfaatkan Wakaf untuk kesejahteraan Ekonomi’ di Jakarta, Kamis (5/6). (ROL/sbb/dakwatuna)

Redaktur: Saiful Bahri

Sumber: Dakwatuna